Beberapa berita media masyarakat mengabarkan tentang kinerja kontruksi baja ringan, dan yang acap kali terjadi adalah runtuhnya kontruksi tersebut, seperti yang terjadi belum lama ini disebuah bangunan terminal di jawa tengah
Di Jogyakarta, juga tengah diusahakan perbaikan kembali pada kontruksi atap baja ringan di rumah-rumah yang dulu roboh akibat gempa bumi. Ada beberapa rumah yang atapnya mengalami kemiringan meski belum sampai runtuh. Namun, banyak juga bangunan yang mengunakan kontruksi baja ringan yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.
Menurut praktisi Alber Sidharta Muljadinata, pekan lalu, jika penerapan kontruksi atap baja ringan sesuai dengan perhitungan konstruksi yang benar dan dikerjakan dengan benar dan baik, kekuatan dapat dijamin.
Keuntungan lain dari baja ringan adalah waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan atap kayu dan tentu saja terhindar dari serangan rayap. kontruksi ini meliputi kuda-kuda dengan 1-1,2 meter dan reng.
sedangakan kontruksi atap dengan kayu amat rawan terhadap serangan. selain itu, pengunaan kayu idetik dengan ekspoitasi hutan atau perusakan lingkungan.
Bahan kayu sebagai kontruksi atap harus memakai kayu kualitas baik, misalnya binkirai yang relatif tahan rayap dan memiliki kekuatan yang baik. Dengan kontruksi ini, ada kuda-kuda, usug,reng, sehingga harga kontruksi ini mahal dan waktu pengerjaan lama.
Solusi lain yang dijelaskan Albertus adalah memakai kontruksi baja konvensional berupa kontruksi rangka batang (cremona) yang dari besi siku sebagai kuda-kuda. Namun hal ini tertentu membutuhkan dana yang lebih banyak.
Kontruksi dengan baja konvensional mempunyai keawetan luar biasa, bisa bertahan lebih dari 80 tahun. Kita bisa melihatnya pada bangunan-bangunan yang ada di kota surabaya. sedangkan kontruksi baja ringan kebanyakan hanya di jamin 10 tahun saja oleh suppliernya.
by kompas
No comments:
Post a Comment