Friday, May 20, 2011

Tangga, Elemen Penyumbang Keindahan Rumah

Tangga, elemen penyumbang keindahan rumah. (Foto: Getty Images)
Tangga, elemen penyumbang keindahan rumah. (Foto: Getty Images)

MERANCANG tangga kini tak bisa lagi hanya memperhatikan struktur yang aman, tapi sudah berkembang sampai ke urusan keindahan. Ya, dewasa ini akses menuju lantai atas itu memang kerap dijadikan elemen penambah nilai estetika hunian.


Tangga kini bukan hanya milik bangunan-bangunan besar. Rumah berlahan terbatas pun sangat membutuhkan elemen ini. Hanya, memang Anda dituntut cermat dalam mengaplikasikannya.

“Sebaiknya tangga didesain dengan baik dan berani. Jangan tanggung-tanggung mengeksplorasi bentuk, detail, dan penggunaan materialnya. Artinya, selain faktor struktur yang harus diperhatikan, untuk bisa menjadikan tangga sebagai sesuatu yang monumental di dalam rumah kita harus berani (ekspresif) dalam menggunakan pilihan material, selain tentu dari bentuknya juga,” ungkap arsitek Briyan Talaosa.

Misalnya kombinasi baja ekspos sebagai struktur utama tangga yang dibuat melayang. Jadi, anak tangganya tertanam ke dinding atau penopangnya yang tersembunyi di tembok. Dikombinasikan dengan kayu solid untuk steeping anak tangga, ditambah kaca tempered sebagai railing-nya.

“Rasanya dengan hal-hal semacam itu kita bisa menjadikan tangga sebagai sesuatu yang menarik dan dekoratif dalam sebuah ruangan,” ujar Briyan.

Kendati demikian, unsur keindahan juga mesti didukung dengan rasa nyaman penghuni rumah saat berpijak di tangga, supaya tangga tidak hanya enak dilihat, tetapi berfungsi secara optimal bagi penggunanya. Adapun syarat agar tangga aman dan nyaman untuk dipijak oleh manusia adalah dengan memberi pagar atau railing di sepanjang akses naik. Tentu dalam bentuk desain yang lebih baik.

Selain itu, faktor keamanan juga sangat bergantung pada kenyamanan manusianya saat menapaki tiap anak tangga itu sendiri.

“Artinya, bila kita melangkahnya nyaman,mungkin bisa meminimalisasi faktor tersandung atau keserempet. Selain tentu saja railing pengaman sisi tangga yang berfungsi sebagai pegangan kita dalam melangkah, sekaligus sebagai pagar yang mencegah terjatuh dari tangga,” kata arsitek yang tergabung dalam Studio 3+ itu.

Sementara soal kenyamanan, Briyan mengatakan, biasanya selain dari space tangga secara keseluruhan (lebar kanan ke kiri), yang harus diperhatikan adalah kedalaman anak tangga itu sendiri. Biasanya ada pada kisaran 28–32 cm dan tinggi masing-masing trap tangga berada pada kisaran 18–22 cm. Begitu pun dengan standar kekuatan yang harus dipikul tangga rumah.

Yang jelas, tangga harus mampu menopang beban diam dan bergerak. Beban diam dalam arti tangga itu sendiri. Sementara beban geraknya adalah apa pun yang melewati tangga tersebut.

Berkaitan dengan unsur dekoratif, ada hal lain yang juga mesti Anda perhatikan guna mengoptimalkan kesan dekoratif pada tangga. Bordes misalnya. Walaupun secara fungsional bordes merupakan area singgah atau tempat istirahat pada tangga yang tidak lurus, elemen pelengkap ini juga bisa dijadikan penunjang tangga agar lebih indah.

Caranya, sebut Briyan, saat ini banyak penghuni rumah yang memanfaatkannya sebagai area untuk menaruh koleksi bendabenda kecil, jika ukuran bordes itu memang cukup luas. Sementara pada bordes kecil, biasanya sisi dinding yang diolah sebagai galeri untuk display.

“Ukuran standar bordes sangat bergantung pada lebar tangga karena biasanya dia akan menjadi bentuk persegi dari panjang steeping tangga. Misalkan, bila dimensi tangga yang kita buat ukurannya 100 cm, biasanya bordesnya 100x200 cm untuk tangga U shape, atau 100x100 cm untuk tangga L shape,” terangnya.

No comments:

Post a Comment